Spiritual Pathways
(disadur dari buku Gary Thomas)
Spiritual
Pathways maksudnya adalah jalur kudus, yaitu menggambarkan cara berelasi kita
dengan Allah, cara kita mendekat kepada-Nya. Kebanyakan dari kita secara alami
memiliki kecenderungan tertentu untuk berhubungan dengan Allah, yang tidak lain
adalah tipe spiritualitas kita.
Mempelajari jalur kudus ini membuat kita untuk lebih kreatif dan tidak
hanya memaksakan satu tipe atau satu cara untuk kehidupan rohani.
Kaum Naturalis: Mengasihi Allah di
alam terbuka
Kaum
naturalis lebih senang meninggalkan gedung, buku-buku, ceramah, dan menikmati
berjalan di tengah hutan, pegunungan atau padang rumput.
Pengembangan:
1. Punya waktu untuk pergi ke alam
2. Mempercayai bahwa Tuhan pencipta semesta
3. Meresapi: merenungkan keagungan ciptaan, melihat
keragaman alam, memeriksa keindahan semesta
4. Menerima: Ucapan syukur
Bahaya:
1. Individualis
2. Khayalan rohani: harus ada firman Tuhan di
perjalanan alam kaum naturalis
3. Memberhalakan alam
Kaum Indrawi: Mengasihi Allah
dengan panca indera
Orang
Kristen Indrawi ingin bergelut dalam kedashyatan keindahan, dan kemegahan
Allah. Terpikat pada ibadah liturgis, mulia dan agung. Berharap pada
pemandangan, suara, dan bebauan. Memanfaatkan lima panca indera untuk menikmati
kehadiran Tuhan.
Pengembangan:
1. Pendengaran :
melalui music
2. Penciuman :
melalui dupa
3. Perabaan :
ciuman salib, membungkuk, merasakan paku
4. Penglihatan :
lukisan dan gambar
5. Pengecapan :
menikmati makanan sebagai momen spiritual
Bahaya:
1. Menyembah tanpa keyakinan
2. Mengidolakan keindahan
3. Menyembah Ibadah
Kaum Tradisionalis: Mengasihi Allah
melalui ritual dan symbol
Kaum
Tradisionalis menikmati hal-hal yang kerap disebut sebagai dimensi historis
iman: ritual, symbol, sakramaen dan pengorbanan. Menikmati ritual dan struktur.
Pengembangan:
1. Mengikuti ritual-ritual Kristiani (kalender Kristen,
doa-doa yang terstruktur)
2. Penggunaan simbol-simbol yang bermakna (salib)
3. Pengorbanan: berpantang
Bahaya
1. Melayani Allah tanpa Mengenal-Nya
2. Mengabaikan kewajiban sosial
3. Menghakimi orang lain
4. Mengagungkan Ritus
Kaum Asketik: Mengasihi Allah dalam
keheningan dan kesederhanaan
Hal
yang paling diinginkan kaum asketik adalah menyendiri. Orang askese hidup dalam
dunia batin, menikmati introspeksi, terganggu dengan keramaian.
Pengembangan:
1. Keheningan :
ada waktu untuk menyendiri
2. Kesederhanaan :
hidup sederhana, tidak bermewah-mewah, waktu juga dipakai dengan efektif
3. Kedisiplinan :
rutin melakukan disiplin rohani, puasa, doa
Bahaya:
1. Terlalu menekankan kesalehan pribadi
2. Mencari penderitaan sebagai tujuan: senang menyiksa
diri
3. Perlu ingat bahwa disiplin rohani tetap mendapatkan
kemurahan Allah
Kaum Aktivis: Mengasihi Allah
dengan konfrontasi
Kaum
aktivis melayani Allah dengan memperjuangkan isu sosial dan terlibat dalam
perlawanan atas ketidakadilan. Prihatin
dengan isu-isu sosial, lingkungan hidup dan politik.
Pengembangan:
1.
Mengikuti
organisasi-organisasi dengan perhatian pada pembaharuan sosial-politik
2.
Doa syafaat
Bahaya:
1.
Bersikap
menghakimi
2.
Ambisi
3.
Elitisme dan
Kebencian
4.
Keasyikan dengan
aktivitas dan statistik
5.
Kurang
menekankan kesucian pribadi
Kaum Pemerhati: mengasihi Allah
dengan mengasihi sesama
Kaum
pemerhati melayani Allah dengan melayani sesama. Mereka kerap mengaku melihat Kristus
dalam diri orang miskin dan kekurangan, iman mereka dikuatkan melalui interaksi
dengan orang lain.
Pengembangan:
1.
Mencari
aktivitas yang mempedulikan sesame:
a.
Meminjamkan uang
b.
Membesuk yang
sakit
c.
Menjadi relawan
bencana
d.
Terlibat dalam
gerakan perhatian pada anak jalanan
Bahaya:
1.
Bersikap
menghakimi
2.
Melayani diri
sendiri melalui pelayanan kepada orang lain
3.
Berpandangan
picik
4.
Mengabaikan
orang terdekat
Kaum Antusias: Mengasihi Allah
dengan Misteri dan Perayaan
Kegairahan
dan misteri dalam beribadah adalah aliran darah kaum antusias. 2 kata penting
bagi mereka, misteri: pengalaman iman bersama dengan Tuhan melalui doa,
penantian dan sesuatu yang sensasional, perayaan: ibadah yang penuh
tepuk-tangan dan sorak-sorai, serta pertemuan dengan orang banyak.
Pengembangan:
1. Doa dan penantian
2. Ibadah yang antusias dengan pertemuan sosial dengan
orang banyak
Bahaya:
1.
Mencari
pengalaman demi pengalaman itu sendiri
2.
Bersikap
independen
3.
Menyamakan
perasaan baik dengan ibadah yang baik
Kaum Kontemplatif: Mengasihi Allah
melalui Pemujaan
Kaum
Kontemplatif mengasihi Allah sebagai kekasih mereka, gambaran Bapa dan mempelai
Laki-laki mereka sukai. Fokusnya tidak
selalu melayani Allah, melakukan kehendak-Nya, mencetak pencapaian-pencapaian
hebat atau bahkan menaati-Nya, orang Kristiani ini berusaha mengasihi Allah
dengan kasih yang paling murni, dalam, dan cemerlang yang dapat dibayangkan
sebagai seorang manusia.
Pengembangan:
1. Doa-doa kontemplatif: doa Yesus, doa terpusat, etc
2. Tindakan kasih secara tersembunyi
Bahaya
1.
Kehilangan
keseimbangan
2.
Menyerap Ego
3.
Melupakan
kebajikan
Kaum Intelektual: Mengasihi Allah
dengan Pikiran
Kaum
Intelektual memerlukan sesuatu yang menggugah pikiran mereka sebelum hati mereka
hidup sepenuhnya. Orang Kristen tipe ini hidup dalam dunia konsep.
Pengembangan:
1.
Memilih satu
bidang studi dalam teologi: kajian Alkitab, teologi sistematika, historika,
etika, apologetika
2.
Mengikuti
ceramah, studi, diskusi
Bahaya:
1.
Menyukai
kontroversi
2.
Mengetahui tanpa
melakukan
3.
Sombong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar