Aku terpana membaca Maleakhi 1:2 “Aku
mengasihi kamu” firman Tuhan. Menurutku itu adalah pernyataan kasih paling romantis, serius, dan ultimate yang pernah ada di dunia ini.
Di
dalam bahasa Ibrani, ahab bukanlah
perasaan emosional anak remaja yang bergetar gelisah ketika melihat lawan
jenis. Ahab lebih berarti to choose, pemilihan. Berarti ketika
Tuhan berkata aku mengasihi kamu,
maka Allah memilih Yakub. Akibat ketika kita dicintai adalah jelas: dipilih.
Yakub atau Israel, diterima dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dipilih
oleh Allah dengan segala kebodohan, kepalsuan, ketidaktaatan yang ada.
Benarlah
kata Pastor Jose Carol: Love is not about
chemistry, is about decision. Amos
3:2 bahkan berkata: Hanya kamu yang Kukenal
dari segala kaum di muka bumi.
Padahal ada bangsa-bangsa lain, yang jauh lebih baik, tampan, rendah
hati daripada Israel, tetapi hanya Israel yang dikenal.
Ketika Allah mencintai kita, maka Allah memilih berelasi dengan kita.
Bahkan menerima kita apa adanya dengan segala kerapuhan, kelemahan, kehancuran,
keterlukaan, ketakutan, kekuatiran, dan keberdosaan. Bukankah ketika kita
menikah, kita akan menerima pasangan kita dengan segala kelemahan dan kelebihannya?
Lebih mengejutkan lagi Allah berkata “tetapi
aku membenci Esau” (Maleakhi 1:3), kata membenci di sini menunjukkan bahwa
Allah tidak menganggap Esau. Ada
ungkapan bilang cinta itu tak berlogika. Memang benar demikian! Allah memilih
Yakub dan tak menghiraukan Esau!
Pernah nggak kamu pe-de-ka-te dengan
dua orang? Kalau kamu cinta si A maka kamu pasti melepaskan si B. Tak mungkin
bukan kau menggenggam keduanya? Demikianlah apa yang Allah kerjakan. Demi
Yakub! Allah menyingkirkan Esau.
Ketika Allah mencintai kita, maka Allah tidak mengganggap yang lain. Ada jutaan orang berdosa di luar sana
yang begitu kehilangan pengharapan. Hidup yang cuma sekali ini dibiarkan
tersia-sia. Aku percaya Allah mengasihi dunia ini, Yesus mati sebagai
juruselamat seluruh dunia. Tetapi relasi dengan Allah sungguh hanya untuk
sebagian kecil orang, dan aku begitu bersyukur aku ada di dalamnya.
Dikasihi Tuhan itu berarti masuk dalam relasi dengan Tuhan. Memercayakan diri kita pada-Nya, itulah keintiman. |
Makasih Tuhan karena
mencintaiku. Memilihku dengan segala kekuranganku. Memilih berelasi denganku
meskipun aku sering tidak setia dan mendua.
Aku mau makin mengasihi-Mu. Aku mau jadi pacar-Mu yang makin hari makin tahu isi hati-Mu. Menggandeng tangan-Mu dengan erat. Meluangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan suara-Mu. Menyenangkan-Mu dengan pemberianku, karyaku, ucapanku, dan laku tandukku. Amin.
\ |
Salib Kristus adalah tanda paling ultim kasih Allah yang memilih kita |
*Dalam masa persiapan khotbah 22 Desember, Kebaktian gabungan KPR GKI Pregbund:
ucapan syukur atas terlaksananya Youth Festival, dengan tema Ketika
Aku Dicintai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar