1.
Hidup
dalam iman kepada Allah
Penjelasan
Dalam perikop
kita, Tuhan Yesus juga berkata “dalam doa
dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Perhatikan “meminta
dengan penuh kepercayaan” artinya meminta dengan iman kepada Allah Sang
Pemberi. Iman itu artinya sebuah ketetapan hati, akal dan kehendak untuk
percaya kepada satu pihak yang dapat dipercayai. Iman itu berarti sebuah
kepercayaan penuh bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik, mengandalkan Tuhan,
bukan kehendak diri sendiri. Nah, sdr, kalau anda perhatikan kisah-kisah
penyembuhan Yesus dalam kitab-kitab Injil, seringkali Tuhan Yesus menyembuhkan
orang yang dianggapnya memiliki iman. Misalnya kisah orang lumpuh yang diangkat
dari atap, disitu dikatakan “Tuhan Yesus melihat iman mereka yang begitu besar”
kemudian Tuhan Yesus pun menyembuhkan orang itu. Ketidakmungkinan pun diubah
menjadi kemungkinan karena adanya hidup beriman kepada Allah.
Ibrani 11
menjadi catatan kuat bagi kita, bahwa sepanjang zaman, ada banyak saksi-saksi
iman, Abraham, Daniel, Gideon, dan banyak lainnya, mereka adalah sosok2 yang
mengubah ketidakmungkinan menjadi sebuah kemungkinan. Ibrani 11:1 berkata
gamblang “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Iman membuat kita mampu melihat pengharapan di tengah situasi yang tidak
memungkinkan.
Mari saksikan
video berikut ini
Ilustrasi
Lagu ini buat
saya sangat indah, iman adalah sesuatu, dimana ketika dunia berkata nggak mungkin kamu bisa, tetapi ia
membuat kita berkata aku bisa. Iman menghadirkan mujizat, doa yang terjawab,
apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Ketidakmungkinan itu bukan sebuah kata, hanyalah sebuah alasan untuk
seseorang tidak mencoba. Iman mengubah ketidakmungkinan menjadi sebuah
kemungkinan.
Aplikasi
Relasi dengan
Tuhan selalu berjalan dengan keberadaan iman, yaitu kepercayaan dan
kebersandaran kita kepada Allah. Iman akan membuat kita berani melangkah walau
takut. Positif walau situasi rasanya negatif. Iman akan mengubah cara berpikir
kita, yang biasanya mengandalkan kekuatan sendiri, menjadi pribadi yang
mengandalkan Allah. Iman mampu membawa kita untuk mengalami jalan yang Tuhan
bukakan. Iman melihat masa depan yang penuh pengharapan ada dalam genggaman.
Karena itu, milikilah hidup dalam iman, dan hidup beriman, hanya bisa ada dalam
kedekatan dengan firman Tuhan, serta kerajinan kita beribadah kepada Allah.
Penutup
Hari-hari ini,
saya tidak tahu anda menghadapi apa. Semester baru? Ujian-ujian?
Masalah-masalah tertentu: keuangan mungkin bagi mereka yang berasal dari
keluarga tidak mampu. Ketidak percayaan diri? Tembok-tembok ketidakmungkinan
yang begitu tinggi dan besar ada di hadapanmu dan membuat engkau berkata bagaimana mungkin aku bisa melewatinya?
Sdr mari hidup mengandalkan Tuhan dan mengubah ketidakmungkinan menjadi
kemungkinan, dengan memiliki relasi yang intim dan dekat dengan Dia, serta
hidup beriman dan bersandar padaNya. Maka semuanya akan jadi indah.
Memang sulit,
karena sebagai orang berdosa kita seringkali mengandalkan kekuatan diri
sendiri, tetapi biarlah di dalam kelemahan kita, kita temukan kekuatan kita
yang berasal dari Roh Kudus.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar