Sungguh, bukan dalam kelas kuliah eksegesis kesulitan mendalami sebuah teks Alkitab itu akan kita temukan, tetapi dalam kelas-kelas persiapan Sekolah Minggu.
Sungguh, bukan dalam kelas kuliah pelayanan pastoral, nafas "kehidupan pastoral" kita hirup dan resapi, tetapi, ketika jemaat meninggal, berduka, atau pun ketika sepasang sejoli hendak menikah.
Sungguh, bukan dalam kelas teologi modern atau etika Kristen, problem-problem konsep kontemporer, moral dan etika masyarakat akan kita gumuli serius, tetapi ketika kita berbincang dengan anak-anak sekolah minggu, remaja, pemuda, dan bahkan para orang tua.
Sungguh, bukan dalam rutinitas asrama yang [seringkali] membunuh: bel, jam-jam harian, dan self-study yang diatur kita diuji dalam time-management tetapi, dalam kehidupan pastoral yang kegiatannya bejibun, permasalahan banyak, dan pelayanan jumlahnya semburat itu, kita akan sungguh-sungguh diuji, berhikmatkah kita mengatur dan menguasai waktu?
Sungguh, bukan dalam ujian komprehensif teologi dan biblika, yang "menghafal" itu kedewasaan berteologi dan wawasan alkitabiah kita diuji, tetapi dalam rapat-rapat gereja, dan kehidupan pastoral berjemaat.
Maka dari itu, siapkan diri baik-baik, dunia tidak makin lebih baik, malah makin kacau, hanya pelayan yang dekat dengan firman dan [berusaha untuk terus] matang dalam seluruh aspek kehidupan, yang dapat membawa perubahan.
#setelah kelas persiapan Sekolah Minggu yang pertama. Aku jadi berpikir banyak tentang konteks pelayanan, situasi youth culture, dan lain sebagainya#
Pregolan Bunder 38.
Yes, we are agent of change...
BalasHapusIt's time to change [not only] and to revive the body of Christ...
Keep on praying Bro...!!
I'll pray for you... :)