Senin, 21 September 2015

Kupu-kupu

Kamu adalah kupu-kupu, yang dulu kepompong rapuh tanpa tujuan hidup tiada tentu. Kamu adalah kupu-kupu, yang dulu bertahan dari hantaman alam untuk menyeruakkan sejuta keindahan saat sayap-sayapmu berkembang. Kamu yang pernah hampir mati, meratap dalam kekalahan tragis akibat ganasnya manusia, menangis penuh sesak hati dan mengutuk keberadaan diri. Kamu yang terus mencoba ada, walau sering merasa tak punya alasan untuk terus ada.

Kamu adalah kupu-kupu, yang akhirnya menerobos keluar cangkang yang mengungkungmu penuh keterancaman. Kamu lalu belajar untuk terbang, mengembangkan sayap dan menyambangi tempat-tempat dimana keindahanmu diakui. Bunga-bunga dan kelopaknya menantimu, namun tak jarang kamu salah menyapa dan berhenti, bunga-bunga itu mengkhianatimu, menghempaskanmu dalam jerit keraguan yang melindasmu dalam kepekatan murka. Kamu mencoba terus ada, walau terus ragu, apakah ada alasan untuk kamu sebenarnya ada.

Sampai tiba dimana alam semesta mewahyukan takdirnya, kau menghinggap padaku, pada sebuah malam yang tak kelabu. Ketika cakrawala bersenandung hangat dalam serbuan mentari senja yang mendayu. Kita memang tak banyak berwicara, sering diam tanpa aksara. Namun toh wajahmu mengirimkan sejuta sinyal yang mengungkap tanda-tanda. Bahwa masa lalu telah berakhir, diganti masa kini dan masa mendatang, masa kamu dan aku.

Aku bersyukur, kamu adalah kupu-kupu, yang kini berhenti di hidupku. Kembangkanlah keindahanmu seluas samudera, karena aku akan melindungimu. Terbanglah dan menari, aku akan menantimu dan menguatkanmu setiap waktu. Bukankah kini kamu adalah kupu-kupuku?



-Starbucks, TP 4. 21 Sept 2015

Selasa, 01 September 2015

Catatan Bacaan "Walt Mueller, Youth Culture 101"

Walt Mueller, dalam Youth Culture 101 melaporkan tentang perubahan kultur dalam kehidupan remaja di Amerika era ini. Ia menyebutnya "perfect strorm." Salah satu perubahan kultur yaitu keluarga yang berubah, apa saja?
1. perubahan yang pertama adalah meningkatnya dan makin diterimanya perceraian.
"National studies show that kids from divorced and remarried families are more aggressive toward their parents."
2. Perubahan yang kedua adalah menjamurnya gaya hidup pasangan tinggal bersama tanpa pernikahan dan juga kelahiran anak tanpa pernikahan.
"50 percent of teenagers who regularly attend church approve of couples living together before marriage."
3. Perubahan yang ketiga adalah krisis "fatherlessness" atau ketiadaan ayah.
Konsekuensi ketiadaan ayah dalam kehidupan remaja begitu mengerikan, remaja yang hidup tanpa ayah menjadi lebih bermasalah dalam emosional, psikologi dan aspek-aspek lainnya.
4. Perubahan yang keempat adalah bertumbuhnya jumlah ibu yang bekerja di luar rumah.
Akhirnya waktu bersama remaja pun berkurang!
5. Perubahan yang kelima adalah sangat-sangat berkurangnya waktu orangtua bersama anak-anaknya.
6. Makin banyak remaja yang menjadi korban dari kekerasan dalam keluarga mereka, baik itu kekerasaan fisik, seksual atau verbal, rumah menjadi sebuah medan perang.
Kesimpulan yang diberikan Mueller: "today teenagers desire real relationships that are characterized by depth, vulnerability, openness,listening and love- connectedness in their disconnected, confused, and alieanated world.
Kyrie Eleison!

(Youth culture 101, page 39-48)
(menyambut September sebagai bulan keluarga GKI Pregbund)