Senin, 31 Maret 2014

Masih Tentang Kehilangan

Aku menyelesaikan Grief Observed-nya C. S. Lewis kemarin lusa, kudapati seorang besar bernama C. S. Lewis begitu dihancurkan oleh kehilangan. Ia menggambarkan betapa dalamnya kehilangan yang ia alami, rasa kekecewaan, kenangan-kenangan yang sering bangkit pada istrinya, kerinduan yang mendalam untuk bertemu kembali, skeptis dan apatisme yang ia alami pada iman Kristen.  Kehilangan, ternyata, lebih rumit dari konstelasi galaksi bima sakti. 

Lagi-lagi Douglas Webster, "sebaliknya, saya cenderung percaya bahwa orang-orang Kristen mengalami penderitaan lebih besar karena ikatan antara orang-orang yang dikasihi jauh lebih besar di dalam Kristus. Dukacita sangat besar jika kita kehilangan orang yang kita kasihi yang hidupnya sejalan dengan irama kasih karunia Allah, yang harga dirinya berakar di dalam Kristus, dan pengorbanan diri dan sukacitanya nyata. Lubang yang ditinggalkan oleh kepergian orang semacam itu, baik sahabat dekat atau pasangan kita, orang tua atau anak membuat hati kita sesak, pedih dan bertanya-tanya apakah kita dapat melewatinya. Air mata turun dengan tiba-tiba, tanpa tanda-tanda, dada terasa berat seakan-akan ditindih oeh timbunan batu bata dan pikiran berubah-ubah antara sakit yang menusuk dan kesedihan yang akut." (Merupa Jiwa 267)

Tetapi aku sendiri dikuatkan oleh doa ini. . . .

Di tengah-tengah cucuran air mata, kesedihan,

Keremukan hati karena kehilangan-kehilangan yang kami alami.

Engkau menuntun kami kepada kebenaran yang menyakitkan,

Bahwa hidup itu sebenarnya rapuh, tidak ada yang mapan di situ, segala sesuatu bergeser dan berubah.

Sehingga melalui pengalaman kehilangan-kehilangan yang kami alami itu, telah merobohkan keyakinan bahwa kami dapat bergantung pada pemberian-pemberianMu untuk hidup aman dan sentosa.

Melalui kehilangan-kehilangan itu pula Kau mengajar kami bahwa pemberian-pemberianMu tidak selayaknya mengambil kasih kami.

Ya, Tuhan karenanya, biarlah kehilangan-kehilangan itu membawa kami pada kerinduan bahwa berapa pun pemberian-Mu pada kami, tautkanlah selalu hati kami dengan kuat hanya kepada-Mu saja.

Dalam nama Tuhan Yesus doa ini kami naikkan kepada-Mu. 
Amin



Yohan Candawasa, Mendapatkan-Mu dalam Kehilanganku 67


Tidak ada komentar:

Posting Komentar