Selasa, 06 Januari 2015

Rid me of myself



Berjalan menembus lorong kehidupan sembari bernafas dan mendengungkan "aku adalah apa yang aku lakukan" membuatku lelah dan letih. Apapun yang aku capai, tak pernah memuaskan diriku dan dunia di sekelilingku.  Lalu aku berganti ide dan menyanyikan senandung yang lain "aku adalah apa yang aku miliki", ternyata seberapapun tanganku mengenggam sesuatu, tiada satu pun yang benar-benar berarti, aku pun masih haus di sana-sini. Aku ganti kacamataku melihat dunia dari perspektif "aku adalah apa yang orang lain pikirkan," ah, ternyata, hasilnya sama! Popularitas sebesar apa pun yang kuterima, pujian sebanyak apa pun yang ada, batinku tetap sepi.

Lalu semua yang ada kutanggalkan, semua yang kugenggam kulepaskan, semua yang kulakukan kuhentikan. Di dalam kekosongan itu sang Tangan Kekal itu membimbing, berjalan perlahan-lahan, menuntunku ke Golgota. Air mataku mengucur tak henti. Justru dalam ketiadaan apapun aku mengerti, hidup bukanlah soal melakukan sesuatu, memiliki sesuatu, atau menerima sesuatu dari orang lain. Hidup adalah soal dimiliki oleh-Nya, melakukan sesuatu karena-Nya, menerima sesuatu dari-Nya. 



#Usai mendengarkan lagu ini dan PA Markus 2. Yesus memanggil Lewi pemungut cukai Follow me and be my disciple. Ya, Tuhan, jawabku. Aku mau ikut Engkau, meninggalkan diriku sendiri dan menuju salib-Mu. Amin.


"Lead Me To The Cross" 
(Hillsong United)
Savior I come
Quiet my soul remember
Redemption's hill
Where Your blood was spilled
For my ransom
Everything I once held dear
I count it all as lost

[Chorus:]
Lead me to the cross
Where Your love poured out
Bring me to my knees
Lord I lay me down
Rid me of myself
I belong to You
Lead me, lead me to the cross

You were as I
Tempted and trialed
Human
The word became flesh
Bore my sin and death
Now you're risen

Everything I once held dear
I count it all as lost

[Chorus]

To your heart
To your heart
Lead me to your heart
Lead me to your heart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar