Selasa, 25 November 2014

Karena Tak Bisa Lelap di Dini Hari


Ada kegelisahan yang utuh. Ketika manusia bertanya tentang tanda dan makna.

Saat neraca tak seimbang, saat malam dendam mengundang.

Adakah nafas yang terengah, juga jantung yang detaknya mulai enggan?

Marx menangisi pekerjaan, Derrida menertawakan bahasa.

Teolog menjual ketuhanan, kaum  ateis membeli rasionalitas yang tak rasional

Mereka hanyalah sekawanan tanda-tanda yang meringkas Sang Misteri dalam ruang-ruang sempit yang masih bisa dijangkau dan ditempati.

Bagiku manusia tidak lebih dari sebuah benda, jika kita tidak ragu, jika kita tidak mendendam, jika kita tidak iri hati, jika kita tidak percaya, jika kita tidak mengampuni, jika kita tidak welas asih.

Rasa-rasa itu adalah sebuah alasan yang menandai kita masih utuh, di dalam kegelisahan yang sama.



Akhir-akhir ini aku sangat susah tidur cepat, selalu di atas jam 12, kadang-kadang bekerja, kadang-kadang nggak jelas, seperti malam ini, sebenarnya jam 12 tadi aku sudah menutup lampu, mematikan segala sesuatu. Tapi entah kenapa tak bisa lelap sampai jam 2 pagi ini. Mau memikirkan strategi pelayanan rasanya tak mampu. Akhirnya posting tulisan lama ini, oke, inilah salah A GLORIFIED INSOMNIAC!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar