Rabu, 11 Desember 2013

Ketika Aku Dicintai

 


Aku terpana membaca Maleakhi 1:2 “Aku mengasihi kamufirman Tuhan. Menurutku itu adalah pernyataan kasih paling romantis, serius, dan ultimate yang pernah ada di dunia ini.  

Di dalam bahasa Ibrani, ahab bukanlah perasaan emosional anak remaja yang bergetar gelisah ketika melihat lawan jenis. Ahab lebih berarti to choose, pemilihan. Berarti ketika Tuhan berkata aku mengasihi kamu, maka Allah memilih Yakub. Akibat ketika kita dicintai adalah jelas: dipilih. Yakub atau Israel, diterima dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dipilih oleh Allah dengan segala kebodohan, kepalsuan, ketidaktaatan yang ada. 

Benarlah kata Pastor Jose Carol: Love is not about chemistry, is about decision.  Amos 3:2 bahkan berkata: Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi.  Padahal ada bangsa-bangsa lain, yang jauh lebih baik, tampan, rendah hati daripada Israel, tetapi hanya Israel yang dikenal.

Ketika Allah mencintai kita, maka Allah memilih berelasi dengan kita. Bahkan menerima kita apa adanya dengan segala kerapuhan, kelemahan, kehancuran, keterlukaan, ketakutan, kekuatiran, dan keberdosaan. Bukankah ketika kita menikah, kita akan menerima pasangan kita dengan segala kelemahan dan kelebihannya?

Lebih mengejutkan lagi Allah berkata “tetapi aku membenci Esau” (Maleakhi 1:3), kata membenci di sini menunjukkan bahwa Allah tidak menganggap Esau. Ada ungkapan bilang cinta itu tak berlogika. Memang benar demikian! Allah memilih Yakub dan tak menghiraukan Esau!

Pernah nggak kamu pe-de-ka-te dengan dua orang? Kalau kamu cinta si A maka kamu pasti melepaskan si B. Tak mungkin bukan kau menggenggam keduanya? Demikianlah apa yang Allah kerjakan. Demi Yakub! Allah menyingkirkan Esau.

Ketika Allah mencintai kita, maka Allah tidak mengganggap yang lain. Ada jutaan orang berdosa di luar sana yang begitu kehilangan pengharapan. Hidup yang cuma sekali ini dibiarkan tersia-sia. Aku percaya Allah mengasihi dunia ini, Yesus mati sebagai juruselamat seluruh dunia. Tetapi relasi dengan Allah sungguh hanya untuk sebagian kecil orang, dan aku begitu bersyukur aku ada di dalamnya.



Dikasihi Tuhan itu berarti masuk dalam relasi dengan Tuhan.
Memercayakan diri kita pada-Nya, itulah keintiman.


Makasih Tuhan karena mencintaiku. Memilihku dengan segala kekuranganku. Memilih berelasi denganku meskipun aku sering tidak setia dan mendua.

Aku mau makin mengasihi-Mu. Aku mau jadi pacar-Mu yang makin hari makin tahu isi hati-Mu. Menggandeng tangan-Mu dengan erat. Meluangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan suara-Mu. Menyenangkan-Mu dengan pemberianku, karyaku, ucapanku, dan laku tandukku. Amin.

\
Salib Kristus adalah tanda paling ultim kasih Allah yang memilih kita


*Dalam masa persiapan khotbah 22 Desember, Kebaktian gabungan KPR GKI Pregbund: ucapan syukur atas terlaksananya Youth Festival, dengan tema Ketika Aku Dicintai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar