Selasa, 06 Mei 2014

Tak Pernah Kelar

Kenapa ada orang yang pernah jatuh cinta dan akan terus menerus jatuh cinta lagi, walau pihak yang dicintainya tak membalas?
 
 
Kenapa ada orang yang selalu jatuh pada kekaguman lagi, padahal yang dikaguminya takkan pernah mengizinkan hatinya untuk terbuka pada si pengagum?
 
 
Kenapa di dunia ini selalu saja ada cinta lama belum kelar, atau bahkan tak pernah kelar?
 
 
Hahahaha
 
 
Aku tak lagi galau kok. Cuma tertawa-tawa menyadari keadaan ini suka, sering, atau selalu menghampiri. Entah tawanya sedih atau suka. Semuanya tergantung perspektif. Dan dari pengalaman ini aku mengalami perjumpaan.
 
 
Barangkali, begitukah cinta Tuhan padaku? Pada kita manusia?
 
 
Cinta lama yang tak akan pernah kelar. Cinta yang akan terus menerus mengejar walau pihak yang dicintai tak acuh. Cinta yang akan terus jatuh lagi, walau dikhianati berulang kali. Cinta yang akan terus meletupkan kekaguman walau yang dikagumi hanya berkata: "udah lepasin aja perasaanmu, gue bukan buat elu kok."
 
Yang membedakan hanyalah aku adalah manusia, dan Tuhan adalah Tuhan. Hahahaha, Tuhan punya daya kuasa yang maha, yang sanggup mengubah hati manusia yang keras. Sedangkan aku, berusaha sekeras apa pun aku membuktikan aku mencintai sungguh-sungguh pihak yang kukagumi, bahwa dompetku, kondisi keluargaku, emosionalku, rohaniku sudah layak untuk memilikinya, tetap tak akan pernah bisa mengubah hatinya supaya bersedia untukku. Maka dari itu hanya ada lagu ubah hatiku, bukan ubah hatinya. Hahahaha
 
Barangkali karena Ia adalah Cinta, sehingga Ia mampu mengerjakan itu semua. Sedangkan aku? Bukankah aku, manusia, adalah struktur jahat bak Dursasana yang getol menghancurkan, mengeksploitasi sesama, bahkan orang yang kita akui kita cintai?
 
 
Seconhand Serenade, Your Call
 
 
 
Entah kenapa aku tak pernah bosan mencintai dirinya, seseorang berbaju biru. Walau balasnya tentu tiada. Hahahaha. Makanya, lagu Lumpuhkanlah Ingatanku itu tak pernah relevan. Lagu itu, menurutku, cuma lagu pelarian bagi mereka yang tak berani untuk menjadi vulnerable ketika jatuh cinta.  Khas orang Indonesia. Bukankah yang lebih penting dari dibalas atau tidak nya jatuh cinta kita, adalah jatuh cinta itu sendiri? Karena jatuh cinta adalah sesuatu yang membuat kita menjadi manusia. Karena di sanalah, Sang Misterium Tremendum, Sang Embuh Yang MahaCinta itu mewahyukan keberadaan-Nya.
 
 
 
 
*Pregolan Bunder 36. Oke. Saya melankolis tingkat akut malam ini. Hahahaha. Tapi nyadar nggak sih, Tuhan itu baik banget. Ada nggak ada cinta manusia. Dia selalu ada. Bahkan Ia rela kehilangan segala sesuatu yang Ia punya, agar tak kehilangan kita, manusia. I Love You Lord
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar