Kamis, 22 Mei 2014

For Graduation Day : Catatan Mbak Krist (3)

Esok hari wisuda. Tak terlalu bersemangat sesungguhnya. Entah kenapa. Lalu aku teringat tulisan Mbak Krist. Dan ia memberkati. Miss you there, sist.
 
 
SAAT Graduation 2012 - Still miss you

 
Memikirkan masa depan bagi seorang yang sehat adalah hal yang biasa. Kadang memang membuat pikiran suntuk dan bingung, tapi bisa juga menjadi sesuatu yang membuat hati bungah. Lain halnya dengan seorang yang sakit parah. Memikirkan apa yang terjadi di depan dapat menghancurkan hatinya. Bagaimana jika sakit ini tak kunjung sembuh, bagaimana jika makin parah, bagaimana jika menyebar ke bagian tubuh lainnya, atau bagaimana jika tak lama lagi akan meninggal dunia? Memikirkan semua hal itu membuat pikiran suntuk, bingung, hati menjadi lemah, hilang semangat hidup, punah selera makan . musnah keinginan untuk melakukan segala aktivitas termasuk aktivitas wajib bagi orang sakit yakni minum obat. Jika saat seperti ini menyapa hidup terasa begitu berat, rasa tidak terima pada keadaan begitu kuat, merasa hidup juga sia-sia, serta ketakutan menghantui begitu kuat. Air mata terasa terus mengalir tanpa tahu batasnya.
 
Saat seperti itu aku teringat bagaimana seorang anak kecil. Seorang anak kecil bermain sepuasnya, ketika lelah dia akan tidur begitu saja. Dia akan makan sepuasnya, jika suka akan dilanjutnkannya makannya, tidak mikir makan untuk nanti atau besok. Bahkan bagi sebagian anak-anak, ulangan besok hari pun tidak dipikirkannya. Pikirannya adalah menikmati hari ini!
 
 
Aku pikir ada banyak benarnya prinsip menikmati hari ini. Karena jika bagi seorang yang sakit memikirkan masa depannya dengan segala kemungkinannya, maka bukan pikiran yang jernih dan segar yang bakal muncul. Malah hari yang dijalani menjadi terasa begitu berat. Tidak dapat menikmati makanan yang tersaji didepan mata, tak sanggup bersyukur atas sinar mentari yang masih bisa dirasa, tak bisa bersyukur atas apa yang masih bisa dinikmati. Istilahnya sudah menderita meski derita yang sebenarnya belum tiba, bahkan yang tidak akan tiba justru diundang lebih cepat hadirnya dengan suasana dan sikap hati serta pikiran seperti ini.
 
 
Maka aku bertekad untuk menikmati hari ini! Jika besok ada, menikmati hari besok. Andai lusa tiba, juga menikmati lusa. Apa pun yang terjadi di depan biarlah terjadi. Yang penting nikmati dulu hari ini. Syukuri apa yang ada. Tertawa atas apa yang bisa membuat hati riang dan tertawa hari ini!
 
*Istilah yang kutemukan dalam refleksiku belakangan: graduation without graduation wisuda bukan soal wisudanya, tetapi menjadi apa engkau sesudahnya dan apa yang engkau lakukan. Selamat wisuda buat kawan-kawan S.Th 2008 dan M.Div 2009


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar