Sabtu, 19 Januari 2013

Im-Possible: Mengubah Ketidakmungkinan Menjadi Kemungkinan (Matius 21:22). . .part 2

1.      Hidup dalam iman kepada Allah

Penjelasan
Dalam perikop kita, Tuhan Yesus juga berkata “dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Perhatikan “meminta dengan penuh kepercayaan” artinya meminta dengan iman kepada Allah Sang Pemberi. Iman itu artinya sebuah ketetapan hati, akal dan kehendak untuk percaya kepada satu pihak yang dapat dipercayai. Iman itu berarti sebuah kepercayaan penuh bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik, mengandalkan Tuhan, bukan kehendak diri sendiri. Nah, sdr, kalau anda perhatikan kisah-kisah penyembuhan Yesus dalam kitab-kitab Injil, seringkali Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang dianggapnya memiliki iman. Misalnya kisah orang lumpuh yang diangkat dari atap, disitu dikatakan “Tuhan Yesus melihat iman mereka yang begitu besar” kemudian Tuhan Yesus pun menyembuhkan orang itu. Ketidakmungkinan pun diubah menjadi kemungkinan karena adanya hidup beriman kepada Allah.

Ibrani 11 menjadi catatan kuat bagi kita, bahwa sepanjang zaman, ada banyak saksi-saksi iman, Abraham, Daniel, Gideon, dan banyak lainnya, mereka adalah sosok2 yang mengubah ketidakmungkinan menjadi sebuah kemungkinan. Ibrani 11:1 berkata gamblang “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Iman membuat kita mampu melihat pengharapan di tengah situasi yang tidak memungkinkan.

Mari saksikan video berikut ini

Ilustrasi


Lagu ini buat saya sangat indah, iman adalah sesuatu, dimana ketika dunia berkata nggak mungkin kamu bisa, tetapi ia membuat kita berkata aku bisa. Iman menghadirkan mujizat, doa yang terjawab, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.  Ketidakmungkinan itu bukan sebuah kata, hanyalah sebuah alasan untuk seseorang tidak mencoba. Iman mengubah ketidakmungkinan menjadi sebuah kemungkinan.

Aplikasi
Relasi dengan Tuhan selalu berjalan dengan keberadaan iman, yaitu kepercayaan dan kebersandaran kita kepada Allah. Iman akan membuat kita berani melangkah walau takut. Positif walau situasi rasanya negatif. Iman akan mengubah cara berpikir kita, yang biasanya mengandalkan kekuatan sendiri, menjadi pribadi yang mengandalkan Allah. Iman mampu membawa kita untuk mengalami jalan yang Tuhan bukakan. Iman melihat masa depan yang penuh pengharapan ada dalam genggaman. Karena itu, milikilah hidup dalam iman, dan hidup beriman, hanya bisa ada dalam kedekatan dengan firman Tuhan, serta kerajinan kita beribadah kepada Allah.

Penutup

Hari-hari ini, saya tidak tahu anda menghadapi apa. Semester baru? Ujian-ujian? Masalah-masalah tertentu: keuangan mungkin bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu. Ketidak percayaan diri? Tembok-tembok ketidakmungkinan yang begitu tinggi dan besar ada di hadapanmu dan membuat engkau berkata bagaimana mungkin aku bisa melewatinya? Sdr mari hidup mengandalkan Tuhan dan mengubah ketidakmungkinan menjadi kemungkinan, dengan memiliki relasi yang intim dan dekat dengan Dia, serta hidup beriman dan bersandar padaNya. Maka semuanya akan jadi indah.

Memang sulit, karena sebagai orang berdosa kita seringkali mengandalkan kekuatan diri sendiri, tetapi biarlah di dalam kelemahan kita, kita temukan kekuatan kita yang berasal dari Roh Kudus.

Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar